Life is adventure. from Allah to Allah

Hamparan harapan bersemai subur.
Seperti samudra yang tak pernah ada tepi.
seperti pula Jalanan yang tak pernah ada buntu.
Begitulah harapan tak pernah ada titiknya.
dan Begitulah kamu yang tak pernah ada jawabnya.
Manusia tanpa harapan itu putus asa.
Manusia Terus menerus Berharap tanpa Usaha itu Mustahil
Dan Aku Yang Mengharapkanmu itu sia-sia.
Karena aku tau Kamu tak sedikitpun menoleh kearahku.
Biarkanlah harapan itu tetap menjadi harapan.
Asal Tuhan menyiapkan sebuah asa baru untuk Diwujudkan.
biarkanlah Benih-benih harapan  di Kalbu masih bersemayam.
Untuk Kuuntai dalam doa
Dan kuhamparkan pada setiap jengkal sajadah.
bukankah berharap itu hanya kepadanya?
Bukan pada insan yang bernama manusia apalagi kepada kamu yang bukan atau bahkan mungkin tak pernah jadi halalku.
Benar adanya bahwa mata bagaikan anak panah.
yang memanah tanpa pandang bulu.
kepada siapa saja yang menjadi target sasaranya.
Benar demikian, Jika Kita disuruhNya menundukan pandangan.
Kepada yang bukan Halalnya.
karena dari mata bisa turun kehati.
Namun, Sepasang mata sederhana ini seringkali silau dengan gagap gempitanya dunia.
Dan buta terhadap akhirat.
padahal akhirat lebih kekal bukan?
Seringkali Sepasang mata sederhana ini enggan atau seringkali tak mau menundukan pandangan.
padahal Janji Jannah bayaranya.
ah duhai Pemilik sepasang mata sederhana ini.
Apabila kamu ingin Di lihat Rabbmu dengan penuh Kecintaan.
maka tundukanlah pandanganmu.


Cerpen "Sebening Embun Pagi"
Cipt: Arum Melati Suci
~Sebening Embun Pagi yang menempel didedaunan~
 Erangan suara wanita paruh baya itu membangunkan Embun dari tidurnya. Dengan sigap ia penuhi segala yang dibutuhkan wanita paruh baya itu yang tak  lain adalah ibunya. Ibunya tak bisa bicara dan lumpuh karena penyakit struk yang dideritanya, Sebab itu Embun harus mengawasi karna mereka hanya tinggal berdua.
Embun kini mengerti dan memahami kondisi ibunya. Hanya tinggal dialah yang menjadi tumpuan keluarganya. Kakaknya yang sudah menikah dan memilik 3 orang anak tinggal jauh darinya , yang menyebabkan Embun harus berjuang mengurus Ibunya yang sudah lama ditinggal suaminya. Tak heran, embun terkadang lupa waktu untuk memikirkan kepentinganya.

Embun Nur Aliya, nama yang begitu indah secantik parasnya , gumam orang-orang saat mendengar nama embun disebutkan. Tak hanya berparas ayu, tutur lembut serta bening pancaran wudhu yang Nampak dari wajahnya menambah nilai plus embun oleh orang disekitarnya. Namun, sayang gadis secantik embun kok, belum melepaskan masa lajangnya. Padahal lelaki diluar sana sudah mengantri untuk mendapatkanya. Bisik-bisik tetangga yang terdengar bising ditelinganya.

Usianya yang memasuki kepala 3, usia yang sudah matang bukan untuk menikah ? namun apalagi yang harus ditunggu dan difikirkan ? masalah ibunya ? selidik para tetangga yang penasaran terhadap embun yang masih melajang. Padahal dia cantik, dan baik lelaki mana coba yang menolak gadis seperti Embun?.




12 keajaiban shalat tahajud

“Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya maam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.”



Di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. ya semua manusia pada hakikatnya suatu saat akan berpisah dengan manusia lainya. baik dipisahkan oleh jarak, waktu , atau dipisahkan untuk selama-lamanya.


Suatu hari dalam sebuah majelis bersama-sama sahabatnya, Rasulullah berkata, ‘Wahai sahabat siapakah kaum yang imannya sangat menakjubkan?’.
Para Malaikat ya Rasulullah?’ Jawab para sahabat.
Bagaimana mungkin mereka tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka adalah utusanNya? ‘sanggah Rasulullah.
Para Nabi, Ya Rasulullah,’ para sahabat masih mencoba menjawab.
Bagaimana mungkin mereka tidak beriman dengan menakjubkan sedangkan semua Kalamullah turun melalui tangan mereka?’ Rasulullah masih menyanggah.