Seringkali kita kerap
sekali lupa
Kita lebih sering
mikirin caranya hidup enak di dunia daripada di akhirat. Lebih sering mikir gimana
ya supaya dapat kerjanya enak? gimana ya supaya bisa dapat rumah mewah? Gimana ya
supaya bisa beli gadget yang mahal dan canggih? Dan gimana-gimana keduniawian
yang lain.
Seringkali kita juga
kerap sekali lupa
Suka lupa kalau kematian
bisa saja tiba-tiba menjemput.
Suka lupa kalau tiap
hari malaikat maut datang menghampiri.
Suka lupa dengan ajal
yang dimana saja bisa mengintai.
Lalu, sudah sejauh mana
diri kita mempersiapkan bekal nanti?
Ya, Bekal. Bukan bekal
tabungan uang yang sudah ditabung bertahun-tahun. Harta yang dicari selama di dunia, apalagi bekal makanan dan
minuman. Bukan, Yang akan dibawa bukan bekal seperti itu. Tapi, Amal ibadahmu yang
akan jadi bekal di Akhirat kelak.
Seringkali kita juga
kerap sekali lupa
Kita lebih sibuk
mempercantik diri daripada memperbaiki diri
Kita lebih sibuk membicarakan
keburukan orang lain tapi lupa dengan aib sendiri
Kita lebih sibuk supaya
dikenal banyak orang tapi lupa supaya dikenal penduduk langit
Dan kita lebih sibuk mikirin hidup enak tapi lupa mikirin mati
enak.
Iya, memang manusia banyak
lupanya.
Seringkali kita juga
kerap terlupa, bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan. Kita Ibarat
seorang musafir, yang sedang menempuh perjalanan panjang. Maka kita harus mempersiapkan bekal sedini mungkin
untuk menempuh perjalanan panjang itu. menuju akhirat.
Dunia hanya tempat singgah seberapapun gemerlap,atau sebetapa gelap. Dunia hanya tempat singgah bukan tempat istirahat
Jika dunia ini hanyalah
tempat persinggahan. Mengapa kita senantiasa bangga terhadap segala sesuatu yang
dimiliki? Bukankah itu hanya titipan?
Ya Allah. Maafkan! |
Ah, Duhai Allah. Maafkan, Jika diri ini begitu silau dengan gemerlapnya dunia.
Yogyakarta, 12 Mei 2017
Hamba-Mu yang seringkali terlupa
*Note To My self and Just Remember Of me:')
0 komentar:
Posting Komentar